Resensi Buku: Musim Ceri di Bullerbyn




Judul Buku         : Musim Ceri di Bullerbyn
Penulis                : Astrid Lindgren
Penerjemah         : Purnawati Olson
Penerbit               : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit       : Maret 1987
Halaman              : 120

Selamat datang di Bullerbyn! Desa indah yang terletak di ketinggian, tak terlalu jauh dari Storbyn, namun cukup jauh dari Stockholm. Di Bullerbyn, kau cukup memegang sapu untuk meraih bintang-bintang, ada banyak pohon ceri, anak kambing lucu, dan udang karang di danau. Di Bullerbyn juga, kau akan bertemu dengan Lisa, Brita, Anna, Olle, Bosse, Lasse, dan adik kecil Olle, Kerstin.

Musim Ceri di Bullerbyn adalah cerita anak-anak yang diceritakan dari sudut pandang anak-anak, dan berkisah kehidupan sehari-hari anak-anak di pedesaan Swedia pada tahun 1960-an. Dengan tokoh Lisa sebagai sudut pandang orang pertama, kita diajak menikmati keceriaan di Bullerbyn.

Banyak hal yang diceritakan Lisa, mengenai dirinya dan kelima sahabatnya. Mulai dari mengurus anak kambing, permainan bajak laut yang mereka mainkan sepulang sekolah, peristiwa cabut gigi, rahasia kotak wasiat, piknik dekat tebing, pesta pertengahan musim panas, berjualan ceri, mengurus adik kecil, serta menangkap udang karang di danau. Semuanya ditulis dengan ringan, polos, dan menyenangkan khas anak-anak. 

Waktu aku menemukan buku ini di perpus, tanpa pikir panjang, aku langsung ambil untuk dipinjam. Sudah sejak lama, aku ingin baca lebih banyak lagi tulisan Astrid Lindgren yang terkenal dengan cerita anak-anaknya. Sebelumnya, aku sudah pernah baca karya Lindgren lainnya, yaitu Madicken dan Lisabet dan Karl Si Hati Singa. 

Bukunya sendiri cetakan lama dari Gramedia. Harapannya sih, Gramedia kembali mencetak literature-literatur klasik anak dari seluruh dunia. Agar anak-anak sekarang memiliki alternatif kegiatan, yaitu membaca cerita-cerita bermutu, tidak hanya bermain game atau gadget lainnya.

Komentar