Resensi Buku: Pippi Longstocking


Penulis            : Astrid Lindgren
Penerjemah     : Florence Lamborn
Penerbit          : Puffin
Tahun Terbit    : April 2005
Halaman          : 160
Judul Asli        : Pippi Langstrump
Diterbitkan pertama kali 1 Januari 1945


Pippi, gadis berusia sembilan tahun, berambut merah yang dikuncir dua, dan tinggal di Villa Villekulla bersama seekor monyet bernama Mr Nilsson dan seekor kuda di berandanya. Pippi tidak memiliki kedua orangtua. Ibunya meninggal ketika Pippi masih kecil sekali, sedangkan ayahnya adalah seorang Kapten Kapal yang menghilang di tengah badai. Tapi Pippi yakin, dari Surga, ibunya masih bisa melihat dia, dan ayahnya kini menjadi raja di Pulau Tak Bernama.

Di Villa Villekulla, Pippi punya dua orang teman, kakak beradik Tommy dan Annika. Bersama Pippi, mereka melalui berbagai macam petualangan seru, yang tak pernah mereka bayangkan sebelumnya. Menjadi pencari barang hilang, menyusup ke dalam batang pohon, menonton sirkus, membuat perjamuan makan malam, dan masih banyak lagi.

Pippi gadis yang menyenangkan dan tidak takut pada apapun. Pippi tidak takut pada gerombolan anak laki-laki yang menyerang Willy Kecil, Pippi tidak takut pada polisi yang menyuruhnya untuk tinggal di rumah khusus untuk anak-anak, Pippi bahkan tidak takut pada pencuri yang berniat mengambil kepingan emasnya. Ia bahkan berhasil melawan lelaki terkuat di sirkus! Betapa hebatnya Pippi!

Pippi Longstocking, satu lagi cerita Astrid Lindgren yang telah aku baca. Yang sebenarnya malah paling terkenal dan bahkan jadi salah satu icon bagi Swedia. Sayangnya, aku malah baca belakangan, hehehe.

Ceritanya sederhana dan sangat khas anak-anak. Mirip-mirip  dengan kisah Musim Ceri di Bullerbyn atau Madicken dan Lisabet. Bedanya, Pippi ini ajaib banget. Selain nggak takut sama apapun, sepertinya dia juga gadis anti sedih. Aku ngebayangin umur sembilan tahun tinggal sendirian di rumah tuh kok kayaknya merana banget. Tapi si Pippi ini enjoy dan seneng-seneng aja. It’s not a big deal for her.

Baca Pippi Longstocking membuat aku kangen sama masa kecil, yang rasanya enak, nyantai, dan apa aja kerasa seru. Menyadarkan aku juga, kalau ada masalah, hadapi aja dengan berani dan happy seperti Pippi. ^_^

Komentar